Treat You Like A King Bag. 1 (Kumpulan Notes FF di FB)

 TREAT YOU LIKE A KING

~Choi Sooyoung seumur hidupnya ditakdirkan untuk mengurus hidup Cho Kyuhyun. Karena Cho Kyuhyun tak bisa hidup tanpa campur tangan Choi Sooyoung.

 

“Cho Kyuhyuuuuuun!! Mau sampai kapan kau menjadi seperti mayat begitu?!”

Sebuah teriakan super cempreng keluar dari mulut seorang gadis tinggi tiang listrik.

Teriakannya dapat membangunkan seluruh makhluk hidup dipagi berembun itu, bahkan mungkin dapat juga membangunkan arwah dialam kubur.

Yang diteriaki sama bebalnya. Tak merespon sedikitpun, sebagai pertanda kehidupan. Cho Kyuhyun dan kasurnya sudah berjanji sumpah setia untuk selalu tidur bersama walau tanpa hubungan yang jelas.

“Hyaaaa..kita akan terlambat kesekolah Kyubear!!” Sooyoung-gadis tinggi tiang listrik itu- melancarkan aksi perang pagi harinya untuk membangunkan si tuan muda Cho yang tak seperti tuan muda baginya.

Sooyoung adalah gadis Choi yang dikutuk bertetangga dengan keluarga Cho yang terpandang sejak ia dilahirkan. Dari mulai ia bisa berbicara dan masuk daycare ia sudah ditemankan dengan tuan muda Cho yang masih melanglang buana dialam mimpinya kini.

Dan mereka akan terlambat di hari pertama masuk senior high school Chung-ang, jika Kyuhyun masih asik dalam dekapan selimut wool nya itu.

“Berisik!” hanya satu kata itu yang keluar dari mulut tuan muda Cho kita untuk menghalau gangguan di pagi harinya yang tadinya tenang, sebelum..raja api Choi menyerang. Semakin dieratkannya pelukan pada guling yang tak bersalah itu seolah ia memeluk kekasih yang tak pernah ia punya.

“Baiklah..” perkataan Sooyoung mengambang diudara, sedikit ditariknya sudut bibir mungilnya, membentuk seringaian nista. Dan detik berikutnya..

“Yaaak! Apa yang kau pikir kau perbuat jidat!” Kyuhyun segera mensiagakan kesadarannya setelah merasakan tubuh seringan kapas 100 ton, naik keatas perut beruangnya.

“Membangunkan beruang” enteng sooyoung dgn senyuman yg dibuat-buat.

“Turun!” Kyuhyun balas memelototkan iris elangnya.

“Tidak!” Sooyoung melipat tangannya didada, balas memelototi namja dalam kekuasaannya yg bertampang acak-acakan khas bangun tidur.

Kyuhyun mendengus kasar. Ia tau tak mudah menaklukan kepala dan jidat batu gadis diatasnya. Tapi bukan tuan muda Cho namanya jika tak memanfaatkan kesempatan untuk berbuat jahil.

“Kau ingat..” Kyuhyun mulai membalik strategi untuk menghadapi kekeras kepalaan sooyoung.

“Wae?!” sooyoung menyahut disertai delikan.

“Kebiasaanku ketika tidur?” Kyuhyun memasang tampang serius.

Sooyoung mulai menggali memori diotak kecilnya atas pertanyaan kyuhyun. Kemudian…

“Yahhh pabo! Jangan bilang kau bertelanjang dibalik selimut!”

Sooyoung mulai tak nyaman dengan posisi mereka saat ini ditinjau dari sudut manapun. Ia memaki reaksi spontannya yg kadang merugikan dirinya seperti saat ini.

Tapi terlambat. Sungguh sangat terlambat nona choi, karena sebelum sooyoung berusaha meninggalkan posisi anehnya diatas kyuhyun tuan muda kita sudah menjalankan tangan-tangan panjangnya untuk mencengkram pergelangan tangan sooyoung. Salah strategi saja sooyoung bisa berakhir dipelukan hangat namja itu.

“Kyu jangan main-main” kepanikan menghianati sooyoung.

“Kau tau, kita kan memang teman main” Kyuhyun balas menjawab dengan nada genit yg menjijikan.

“Lepaskan aku!” Sooyoung dengan tenaga sarapan serealnya berusaha lepas dari cengkraman beruang abad 21 dihadapannya.

“Tadikan kau yg menolak untuk turun” Kyuhyun sengaja menarik pergelangan tangan sooyoung lebih mendekat kearahnya.

“Kyubear! Jangan paksa aku mengeluarkan jurus andalanku..” Sooyoung bersiap dengan segala kemungkinan terburuk.

“Ap-..”

JDAK!

Belum sempat kyuhyun mengeksekusi perkataanya,jidat cantik sooyoung yg terkenal lebih lebar dari ukuran normal lainnya dan terutama kerasnya menandingi batu karang berhasil menghantam jidatnya yg tak berdosa.

“Appooo” itu teriakan kyuhyun. Teriakan penderitaan yg sangat terutama di tempurung kepalanya. Sementara sooyoung dengan cekatan telah lari menuju pintu kamar prince size itu menghindari kemungkinan serangan balasan.

“Haha rasakan itu” Sooyoung mehrong kearah kyuhyun sebelum benar-benar menutup pintu.

“Jidat! Awas kau ya!”

Diusapnya jidat yg mulai memerah itu. Dan anehnya senyuman konyol yg mengiringi teriakan protes kyuhyun itu.

 

~TYLAK~

“Selamat pagi sayang. Eoh.. keningmu kenapa?”

Sapaan sehangat susu cokelat menyapa kyuhyun ketika ia memasuki ruang makan bergaya eropa dan menarik satu kursi meja makan untuk ia duduki.

Para pelayan berseragam standart hitam-putih sudah siap dengan tugas mereka masing-masing. Dengan telaten mereka menyiapkan sarapan yang kebetulan pagi ini diramu langsung oleh tangan ajaib sang nyonya rumah. Cho Hana.

“Tiang listrik tiba-tiba rubuh mengenai keningku, eomma” jawab Kyuhyun dengan datar.

“Kau ini. mana ada hal seperti itu” Cho Hana tak mampu menahan senyum gelinya, ketika ia melirik sooyoung yang sengaja ia ajak untuk sarapan bersama, pura-pura mengaduk sup dihadapannya. Seolah sup itu akan bertambah lezat jika semakin banyak ia aduk.

“Ada. Gadis itu saksinya” Kyuhyun mendelik kearah gadis yang ia maksud.

“Hehe. Sup asparagusnya lezat bibi” Tekhnik pengalihan perhatian yang failed dari gadis Choi itu.

“Tapi memang..cuman cara sooyoungie yang ampuh membangunkanmu. Eomma benarkan?!”

“Nde. Ampuh membuatku gegar otak tak lama lagi” pungkas Kyuhyun.

Sarapan pagi itu berlangsung hangat seperti biasanya, walaupun lebih banyak diisi godaan-godaan Cho Hana terhadap putranya.

Menjadi seorang istri dari diplomat terpandang, tak membuat cho hana melupakan kewajibannya memberikan kasih sayang yang sempurna bagi putranya. Sehingga tak ada kamus dalam hidup kyuhyun, dirinya menjadi anak yang broken home atau kurang kasih sayang walaupun orang tuanya sering bepergian mengunjungi berbagai negara.

“Oh ya Kyu, baik-baiklah dengan sooyoungie. Karena seperti yang eomma katakan kemarin, eomma harus segera menyusul appamu ke Taiwan.” Cho hana menatap putranya dan gadis choi yang sudah ia anggap putrinya sendiri bergantian.

“Aku selalu baik pada si jidat. Seharusnya keselamatanku yang lebih eomma hawatirkan” kyuhyun sengaja meniup poni yang menutupi keningnya dengan sedramatis mungkin. Mengadu eoh?

Sementara sooyoung sudah bersiap membalikan meja makan yang mereka gunakan karena jelas ia tahu apa maksud tersirat kyuhyun. Tapi ia mengurungkan emosinya, sungguh tak enak pada bibi cho yang selalu baik padanya dan terutama..meja itu terlalu berat untuk bisa ia angkat.

Iring-iringan mobil terlihat keluar dari gerbang mension mewah milik keluarga Cho..keluarga bangsawan berdarah biru.

Ani !! Jangan berpikir jika kulit pucat Cho Kyuhyun yang sekarang terkena sinar matahari, jika di sayat akan mengeluarkan darah berwarna biru seperti warna kesukaan sooyoung. Hal itu hanya perumpamaan bagi mereka yang masih punya garis keturunan dari keluarga kerajaan yang dulu atau sekarang masih berkuasa.

Kembali ke iringan mobil yang terlihat seperti mobil mainan jika dilihat dari puncak mansion saking luas dan tingginya mansion itu. Mobil yang pertama, tepatnya BMW Hitam dengan kaca anti peluru melapisinya adalah mobil kepala pengamanan keluarga tentu bersama staff2 nya yang rapi dengan jas hitam dan dasi seragam.

Diikuti mobil kedua yang merupakan mobil keluaran terbaru dari AUDI series dinaiki oleh Cho Hana dan asisten pribadi yang setia mengekorinya kemana saja.

Sementara Kyuhyun dan Sooyoung ditempatkan di mobil ketiga yang di kendarai oleh Asisten rumah tangga Kim SamSoon atau mereka berdua biasa memanggilnya ‘Paman Sam’. Tentu julukan itu diusulkan oleh Sooyoung yang di otaknya terdapat ribuan stok ide tak biasa.

“Kyu, kau masih marah? apa-apaan itu..seharusnya kan yang marah itu aku”

Kyuhyun masih bungkam dengan PSP ditangannya. Mengabaikan keberadaan choi sooyoung disebelahnya.

“Oh ya tuhan! Kyu..kyu, tunggu! Kita ketinggalan sesuatu” Tiba-tiba sooyoung heboh sendiri di tempatnya. Tak lupa memasang tampang panik yang membuat Kyuhyun mau tak mau teralihkan dari benda kesayangannya.

“Apa sih?! Kau memang jidat batu yang ceroboh! Paman segera berbalik, kita kembali ke rumah”

Seketika bunyi berdecit yang ditimbulkan oleh ban yang beradu dengan aspal terdengar memekakan telinga. Untung iring-iringan itu belum jauh dari gerbang utama. jika tidak, bisa dipastikan tabrakan beruntunlah yang mereka hadapi.

“Senyumanmu yang ketinggalan. Dan itu berefek pada berkurangnya ketampananmu beberapa persen. kau puas?”

Ini satu-satunya cara yang selalu ampuh menarik perhatian tuan muda cho kyuhyun. Kau berkata bahwa ketampanannya berkurang beberapa persen dan ia akan panik dibuatnya.

“Yah! benarkah?! kau harus bertanggung jawab! semua ini pasti karena aksi bar-barmu tadi pagi. keningku~”

 

~TYLAK~

Hanya memerlukan waktu 15 menit untuk menempuh perjalanan dari mension menuju Chung`ang Internasional High School. Selain karena jalanan yang bersahabat pada senin pagi itu, juga mungkin karena yang lewat bukanlah orang sembarangan.

Mereka tak terlambat, Tuhan mendengar doanya, pikir Sooyoung.

“Kau turun duluan. Jangan lupa bawakan tasku” Kyuhyun berkata dengan datarnya ketika iring-iringan mobil mereka sudah memasuki gerbang.

Tuhan sedang menguji umatNya, ralat Sooyoung.

“Seharusnya, sebagai namja kau yang harus turun duluan, lalu bukakan pintu untukku dengan gentle” Sooyoung dengan mata berbinar tersenyum sendiri membayangkan adegan yang ada di imajinasinya.

“Sudah kubilang, jangan kebanyakan membaca cerita2 novel romance seperti itu. Otakmu jadi terlalu delusi.”

Kyuhyun merapihkan seragamnya menyempurnakan penampilan. Tak boleh sedikitpun ada kekurangan pada penampilannya dihari pertama ini, apalagi dia harus mewakili teman-temannya memberikan pidato sambutan sebagai siswa baru.

“Ya sudah kalau tak mau, tak usah menyangkutpautkan dengan cerita novel kesukaanku. Lagipula memang biasanya aku yang mengangkut barang2mu kan?! Kau kan beruang tambun yang kebanyakan lemak, hingga membawa barang2 sendiri saja kerepotan”

Sooyoung segera membuka pintu mobil sebelum kyuhyun sempat membalas ejekan terang-terangannya. Sooyoung sudah memeperhitungkan, kyuhyun pasti kesusahan keluar dari mobil mengingat sipat siputnya namja itu. Efek berat badan yang belum proporsional.

Satu masalah lagi. Dia juga yang harus memastikan kyuhyun bisa mengurangi berat badannya itu. Bibi Cho sudah berpesan kepadanya. Cho Kyuhyun harus diberi latihan yang menyiksa, sorak Sooyoung dalam hati.

“Awas kau jidat!” rupanya kyuhyun sudah berhasil keluar dari pintu mobil dan berancang2 menangkap Sooyoung.

“Awas apa Kyubear? Mau menangkapku? Ayo balap lari denganku”

Kyuhyun paling tak suka ditantang. Apalagi yang menantangnya gadis cungkring yang kini sudah mencuri start dan lari pontang panting bersama 2 tas yang dibawanya.

Paman Sam dan para bodyguard yang menyaksikan itu hanya menggelengkan kepala dengan takjub. Kejadian 3 tahun lalu di Junior High school, berputar seperti film lama dihadapan mereka.

Aksi kejar-kejaran seru antara Sooyoung dan Kyuhyun baru berhenti ketika satpam dengan gaya rambut belah tengah dan kumis yang membawa kesan magis memelototi mereka dan berseru dengan lantang.

“Yah! kalian dilarang berlarian di area sekolah!”

Satpam itu ikut tergopoh-gopoh karena usia memang tak bisa ditipu, menghampiri dua insan tak tau diri yang membuat dirinya ikut berlarian mengejar mereka.

Kyuhyun dan Sooyoung saling pandang, kemudian detik berikutnya mereka sudah tertawa terpingkal-pingkal memandang tampilan masing-masing yang tak karuan ditambah satpam tua yang melongo dihadapan mereka.

Saat itulah kepala keamanan khusus tuan muda keluarga cho menghampiri dan menepuk bahu sang satpam, mengalihkan perhatian.

“Algeutsumnida Mr. , Tuan muda dan nona Choi belum tau peraturan di sekolah ini untuk tidak berlarian. Mereka murid baru sekolah ini. Apa anda baik-baik saja?”

Kepala keamanan Park berusaha menjelaskan. Memang sejak Kyuhyun masuk sekolah persiapan dan sampai sekarang masuk ke senior high school, Mr. Park lah yang bertugas mengatur segala macam prosedur keamanan bagi tuan muda keluarga cho itu. Walau begitu, orang tua kyuhyun selalu menekankan untuk tidak mengganggu berjalannya kehidupan kyuhyun dilingkungannya dan interaksi dengan teman2nya. Kyuhyun pasti mengamuk jika dia terlalu dikekang oleh barikade pengawalan yang terlalu berlebihan.

“Hah..hah..lain kali jangan ulangi lagi. Hah..air..air” ucap satpam itu sambil mengacungkan pentungan ditangannya kearah kyuhyun dan sooyoung.

Antara prihatin dan takut tak kuat menahan tawa, Mr. Park memberikan bekal air minum yang disodorkan oleh sooyoung untuk menyelamatkan nafas pak Kim yang tinggal satu-satu.

“Baiklah Mr. Kim…” Mr. Park sedikit memiringkan kepalanya membaca name tag satpam itu.

“Kim Kibum, anak-anak biasa memanggilku Mr. Key” nafasnya sudah terselamatkan.

“Nde, Mr. Kim sebagai penanggung jawab mereka saya mohon maaf” Mr. Park sedikit mengangguk diikuti Sooyoung dan Kyuhyun.

“Karena kalian murid baru, aku tidak akan menghukum kalian. Segeralah ke aula utama, para murid yang lain sudah berkumpul disana. Dan…Jangan lari-larian! ingat itu!”

Setelah Mr. Key berbalik pergi kearah pos jaganya, Kyuhyun dan Sooyoung digiring oleh Mr. Park menuju Aula yang ditunjukan oleh satpam tadi.

“Cerewet sekali” gumam Kyuhyun.

“Seharusnya kita memanggilnya Mrs. Key bukan Mr.” Timpal Sooyoung mengamini.

“Ehm. Nona Choi~…” Mr. Park memperingatkan dengan halus. Sementara Sooyoung dan Kyuhyun kembali tertawa memegang perut mereka.

 

~TYLAK~

Masih ada waktu 5 menit untuk Kyuhyun mempersiapkan pidato kehormatannya sebagai perwakilan murid baru yang ditunjuk oleh dewan sekolah. Pihak sekolah tidak asal tunjuk dalam hal ini, mereka memilih kyuhyun karena prestasinya di junior high school dan nilai ujian tes masuknya yang paling tinggi diantara siswa pendaftar yang lain, bahkan sebetulnya tuan muda cho mendapat undangan resmi untuk masuk kebeberapa sekolah elit sebelum dia memutuskan untuk menerima undangan masuk di Chung`ang ini.

“Kau gila, tuan cho”

Terdengar nada frustasi dari seseorang dibalik bilik toilet namja yang kini cukup lengang. Tentu saja, siswa yang lain sebagian besar sudah berkumpul di aula sekolah yang sangat luas, hanya Cho Kyuhyun yang menyeret Choi sooyoung -seperti biasa- yang pada saat ini masih berada di toilet itu. Berdua. Khusus namja pula.

“Aku harus merapihkan dulu penampilanku. Dan itu kau pikir karena siapa?!”

“Tapi..tapi setidaknya kau harus tau tempat” sooyoung dengan gelisah melirik kesekelilingnya. semakin yakin dia terperangkap di toilet namja.

“Waktu kita tidak banyak. Dan yang terpikir olehku hanya toilet ini. Lagipula kau kan terbiasa masuk ke toilet kamarku, kenapa jadi canggung begitu”

Kyuhyun dengan kecuekan yang mendarah daging menatap tampilan dirinya pada cermin besar dihadapan mereka.

Namja itu mulai membuka sedikit ikat pinggang cokelatnya dan..

“Yak! tunggu..tunggu! apa yang kau lakukan?! aku belum berbalik kyu!”

“Kukira kau tertarik melihat. Aku hanya melakukan ini”

Kyuhyun memasukan kemeja yang tadi sedikit kusut karena efek lari-larian kedalam celana bahan yang ia kenakan dan mengencangkan kembali ikat pinggangnya dengan santai.

Diliriknya sooyoung yang masih melongo tanpa berkedip seperti boneka mainan yang sering dipajang ditoko.

“Aku menarikmu kesini bukan untuk terpesona seperti itu. Sini bantu aku, jidat”

Sooyoung sudah membuka mulut untuk membantah. apa? terpesona katanya?

Mati saja kau, beruang korea!

 

~TYLAK~

Sooyoung berdiri dibelakang panggung menyaksikan kyuhyun memberikan pidatonya sebagai perwakilan murid baru. Entah untuk alasan apa kyuhyun memintanya menunggu dibelakang panggung alih-alih bergabung bersama barisan murid yang lain. Cho Kyuhyun memang ajaib kemauannya.

“Aku perlu meyakinkan diri gadis itu ada di belakangku, seperti biasa itu akan menghilangkan kegugupanku”

Hanya kalimat tak sooyoung mengerti itulah sebagai alasan seorang Cho kyuhyun memaksakan kemauannya. Hingga pihak sekolah tak bisa banyak bertanya lagi, karena pidato Kyuhyun sangat mendesak.

“Mungkin kita semua bertanya-tanya, akan seperti apa kehidupan kita di senior high school ini. Apakah akan se ceria elementary school atau se bebas junior high school? Seperti apapun itu…mari kita berjuang bersama.”

Iringan tepuk tangan membahana diseluruh aula sekolah, menandai berakhirnya pidato yang disampaikan kyuhyun yang menggugah semua pihak. Kyuhyun berbalik setelak sedikit membungkukan tubuhnya dan berjalan pasti ke belakang panggung.

Disana, di ujung dekat koridor sooyoung terlihat mengetuk-ngetukan kakinya bosan. Tubuh kurusnya masih dibebani tas yang tadi kyuhyun suruh bawa. Kyuhyun menyunggingkan senyuman patennya.

Sooyoung menyadari kyuhyun berjalan kearahnya, ia mulai memasang lagi topeng cemberutnya menyatakan ia tak suka disuruh kyuhyun menunggu seperti tadi.

“Sudah selesai? Kudengar tepuk tangan yang meriah atas pidatomu. Seharusnya tepuk tangan itu untuk naskah pidato yang susah payah kubuat.”

Kyuhyun terkekeh girang. Memang benar Choi sooyoung lah dibalik kesuksesan pidatonya, gadis itulah yang menyusun naskah pidato mengagumkan itu untuknya. Tapi tetap saja, pesona dan improvisasi yang ia tambahkan membuat naskah pidato itu semakin sempurna dibawakan olehnya.

“Yayaya. Terima kasih nona Choi Jidat. Seperti biasa buatanmu memang tak pernah mengecewakan”

Sooyoung sudah terlalu kebal untuk tersinggung akan ucapan namja dihadapannya. Ucapan terima kasih yang keluar dari bibir tebal namja itu, lebih terdengar seperti tebu yang telah dihisap manisnya. Hambar.

“Kau sebetulnya bisa buat sendiri, kenapa selalu aku?” dengusan terdengar sangat disengaja dilakukan oleh sooyoung.

“Kalau masih ada kau, kenapa aku harus repot-repot”

Mereka mulai berjalan disepanjang koridor menuju kelas yang ditujukan untuk mereka. Kyuhyun berada di kelas khusus untuk calon-calon pemimpin dimasa depan, Chung~ang High School memang menyediakan kelas unggulan tersebut bagi para anak pejabat di Negara tersebut. Sementara Sooyoung masih tetap bersyukur bisa ditempatkan di kelas biasa dengan murid-murid biasa pula tapi punya nilai akademik diatas rata-rata. Kebetulan kelas mereka masih satu lantai.

“Aku tak akan selamanya disampingmu” sooyoung bergumam lirih, tak yakin kyuhyun akan mendengarnya atau tidak. Ia berharap hanya ia dan angin yang membelai wajahnya yang tau.

Angin tak mendengarkan doanya. Rutuk sooyoung. Karena kini kyuhyun berdiri mematung memunggunginya tanpa ada tanda-tanda akan berbalik menghadapanya.

“Kau bilang apa?!” masih dengan posisi yg sama, kyuhyun terdengar menggeramkan pertanyaannya. Sooyoung ingin membaca raut wajah namja itu saat ini.

“Aku..kita tak akan selamanya seperti ini Kyu. Suatu hari aku akan menemukan kehidupanku sendiri dan kau dengan kehidupanmu melanjutkan mimpi besarmu, mimpi besar jadi perdana mentri negara ini.” Baru kali ini keberanian menghianati sooyoung. suaranya terdengar mencicit dibelakang kyuhyun.

Akhirnya tubuh tegap khas remaja akhir itu berbalik dan menampakan tatapan tajam yang mengunci. Mengunci tatapan gadis dihadapannya.

“Kau bilang apa?!” Kyuhyun mengulang-ulang pertanyaan yang sama sebagai penegasan. Berani-beraninya gadis kurus itu mengungkit lagi topik yang paling tak disuakainya.

Mata cokelat kyuhyun menyala karena emosi. Sooyoung tak belajar dari pengalaman di masa lalu ketika mereka membahas topik yang sama. selalu berakhir dengan tatapan mata kyuhyun yang menyala.

“Semua akan sama saja sampai 50 tahun kedepan. Kau tidak akan kubiarkan pergi kemana2” tangan-tangan kokoh itu mencengkram bahu rapuh Sooyoung.

Kyuhyun seolah menanamkan kata-kata itu pada setiap sendi tubuh gadis yang sering dipanggilnya ‘jidat’ itu.

Setitik air mata lolos dari mata indah sooyoung. Mereka sudah Senior High School sekarang, ia pikir seiring berjalan waktu Kyuhyun dapat berpikiran lebih terbuka tentang kebersamaan mereka. Tapi, Kyuhyun yang barusan berbicara sama saja seperti kyuhyun yang ia hadapi 6 tahun lalu.

Entah ia harus bahagia atau…

“Kau tau jika aku mengamuk seperti apa. jangan pernah membahas hal itu lagi. Lupakan omong kosong itu, dan aku benci air matamu”

Sooyoung dengan punggung tangannya berusaha menghapus jejak air mata yang menuruni pipi chubbynya. Kalau bukan karena kyuhyun yang mengatakan bahwa ia benci air mata gadis itu mungkin ia tak akan sadar jika dirinya tengah menangis. Memalukan.

Untungnya lorong tempat mereka berdiri kini sepi dari murid lain yang berlalu lalang. Kenapa juga ia menangis? apa karena cengkraman kyuhyun pada bahunya atau cengkraman lain yang ia rasakan didadanya ketika membicarakan hidup mereka yang tak mungkin terus bersama selamanya.

Kyuhyun harus bisa tanpa dirinya. Dan namja itu pasti bisa melakukannya suatu saat, cepat atau lambat.

Tapi pada saat itu tiba, apakah ia siap melepaskan semuanya? Dalam hal ini bukan kyuhyun yang ia hawatirkan akan kacau tanpa campur tangannya tapi, mungkin ia yang akan hancur jika namja itu tak membutuhkan keberadaannya lagi. Setidaknya perkataan kyuhyun membolehkan ia untuk sedikit berharap.

“Gadis cengeng. inilah kenapa aku benci air matamu. kau semakin jelek, kau tau” remasan dipundak sooyoung semakin melemah digantikan dengan senyum paten cho kyuhyun yang ketika kau melihatnya hatimu menghangat. Itulah yang dirasakan sooyoung kini.

” Kau tidak mau melihat kemarahanku dan aku sama besarnya tak mau melihat air matamu. jadi hentikan semua omong kosong itu. Ok?”

Sooyoung mengangguk patuh seperti pudle kecil yang menemukan pengadopsinya. Hal itu membuat Kyuhyun tergoda untuk sedikit mencubit pipi chubby gadis itu. Tapi yang terjadi,

“Yakkk jinja! ini sakit tau! Dasar beruang bertangan besar, kau menganiaya pipiku”

“Aku cuman mencubitnya sedikit, soo. kenapa kau marah? yakk..jauhkan tas itu dari seragamku.”

Kyuhyun berteriak dan mengambil langkah seribu ketika sooyoung mengangkat tasnya untuk balik membalas perbuatan kyuhyun.

“Itu namanya bukan sedikit, babo!, kau berniat memisahkan pipiku dari tulang-tulangnyaaa”

Tet..teeet..teeeeet

Lupakan Mr. Key yang akan menjewer mereka karena kembali berlarian diarea sekolah, yang penting semua perasaan yang mengganggu tadi hanyut bersama tawa dan setiap langkah kaki yang mereka ayunkan. Kelas pertama menunggu mereka.

 

~TYLAK~

Kelas pertama yang Kyuhyun ikuti adalah kelas pengantar ilmu Ekonomi yang diajar oleh Mr. Siwon. Tak banyak yang disampaikan oleh Mr. Siwon di pertemuan pertama ini, namja berlesung pipi itu hanya menjelaskan sedikit gambaran mata pelajaran yang akan ia bawakan dan lebih banyak berdiskusi tentang ekonomi korea selatan dan dunia saat ini.

“Korea selatan dan Negara lainnya terutama yang ada di kawasan Asia, di tahun 2015 nanti akan di hadapkan pada ekonomi global terbuka, dimana setiap Negara di berikan kemudahan untuk melakukan transaksi perdagangan di kawasan manapun yang mereka inginkan. Hal itu..”

“Hal itu merupakan kesempatan yang tak boleh disia-siakan oleh Negara maju seperti Korea,kita harus memperkuat ekonomi dalam negri dengan meminimalisir produk2 impor dan lebih memberdayakan produk2 dalam negri supaya produk2 kita menjadi primadona di negri sendiri dan menjadi komoditi ekspor yang di minati negara lain”

Belum sempat Sang profesor menuntaskan pemaparannya, Cho Kyuhyun sudah beraksi dengan pengetahuannya yang memang mumpuni di bidang ekonomi.

Bagaimana tidak, sebagai seorang anak dari Diplomat terpandang kehidupannya tidak akan lepas dari interaksi dengan berbagai tokoh dunia yang kebetulan ada pertemuan dengan ayahnya. Kyuhyun remaja, belajar berbagai bahasa dan kehidupan sosial budaya termasuk ekonomi negara2 dari kunjungan2 dinas keluarganya ke berbagai negara.

Belum lagi berderet buku yang memenuhi sebagian dinding kamarnya sebagai koleksi perpustakaan pribadinya. Keluarga kyuhyun terutama sang eomma sangat menekankan pentingnya membaca untuk memperkaya wawasan tentang segala hal,dan bagi kyuhyun masalah ekonomi menjadi permasalahan yang tak bosan untuk dibahas orang2 di dunia. Sehingga buku-buku ekonom dunia berderet di bagian paling mudah ia sambangi dan jangkau.

“Nah, Cho kyuhyun rupanya sudah lebih mafhum permasalahan ini dari kita semua. Tapi saya harap kalian semua bisa menunjukan ketertarikan yang sama pada mata pelajaran yang lain yang akan menguatkan posisi kalian di masa depan. Kalian adalah calon pemimpin korea di masa yang akan datang. jangan kecewakan kami. selamat bergabung di sekolah ini.”

Profesor Siwon menutup kelasnya hari ini dengan rasa optimis yang membara. Pihak sekolah tak salah memilih ke sebelas orang di kelas khusus calon pemimpin korea in,i terutama dengan keberadaan Cho Kyuhyun di dalamnya.

Setelah kelas pertama usai, masing-masing dari sebelas orang pemuda potensial dari keluarga terpandang itu tak ada yang meninggalkan kelas, termasuk Kyuhyun.

Ia mengedarkan pandangannya ke meja-meja teman sekelasnya. Kelas khusus didesign sedemikian rupa tak seperti kelas biasanya. Pengaturan tempat duduk di setting seperti Letter U dengan meja Profesor didepan papan tulis merangkap proyektor sebagai pusatnya.

Kyuhyun sendiri duduk di meja yang sudah ada tercantum namanya,ia kebagian tempat di ujung kanan meja profesor menghadap ke pintu.

Di ujung kiri yang berarti bersebrangan dengannya tepat di dekat pintu, kini diduduki oleh putra pewaris grup Wu, pangeran pirang Wu Yifan.

Kekuatan bisnis grup Wu yang kini dipimpin oleh ayahnya meliputi seluruh Asia terutama China dan beberapa negara di Amerika seperti Kanada dan Amerika Serikat.

Disebelah tempat duduknya ada putra dari Mentri riset dan teknologi korea yang sedang asik dengan gadgetnya, Lee Donghae. Kyuhyun rasa Donghae bisa jadi temannya yang tak banyak omong dan memusingkannya.

Dan beberapa lainnya kini sedang saling menyapa secara kaku dan formal layaknya para bangsawan berinteraksi. Membosankan.

-Jidat. Ke kelasku dalam 3 detik-

Cho.

Kyuhyun memutuskan membunuh kebosanannya, dan mungkin membunuh dalam artian yang sebenarnya,orang yang ia kirimi pesan singkat nan memaksa itu.

Seperti mengejar-ngejar kereta, sooyoung berburu dengan waktu untuk samapai ke kelas khusus. Walupun jarak kelasnya dengan kelas khusus terbilang dekat, tapi hanya orang tak waras yang menyuruh seseorang sampai dalam 3 detik. Dan orang tak waras itu pasti kini tengah menikmati waktu menunggu kedatangannya.

Sial Cho Kyuhyun, kenapa juga sooyoung langsung patuh terhadap permintaan tak manusiawi beruang satu itu. Hal ini membuktikan cho kyuhyun memang bukan manusia karena tak punya rasa manusiawi itu. putus sooyoung dalam hati.

Pintu menjeblak dengan bunyi yang tak enak didengar, Sooyoung masuk dengan nafas tinggal satu-satu. Oh ayolah, gadis tinggi itu berlari sprint selayaknya juara olimpiade.

Yang pertama ia cari-cari dengan matanya yang bulat adalah sosok beruang berseragam sekolah aka Cho Kyuhyun, tapi yang ia dapati lebih dari sepasang mata menatap kearah kedatangannya.

Ini belum waktunya break ya?

Sooyoung ingin menggali lubang saja dan membenamkan diri kedalamnya, ia sungguh malu menjadi pusat kekonyolan yang ia perbuat. Dihadapan siswa kelas khusus yang…yang….ia berharap ia jadi cacing seketika itu sebelum sebuah suara mengangkatnya pada kenyataan dihadapannya.

“Kau. Mencari siapa?” Lee Donghae sejenak meninggalkan aktifitas dengan gadgetnya demi membuka percakapan dengan sooyoung. Sementara yang lain mulai tak tertarik dengan apa yang akan mereka perbincangkan.

Sooyoung hanya bisa tersenyum aneh dan menunjuk kearah meja kyuhyun.

“Temanmu?” Donghae mengkonfirmasi kepada orang disebelah mejanya.

 

-TBC-

I KNOW, ini ancur banget dan belum aku rapiin 😀

Ntar lah yah kalo ada waktu dirapiin dan post ulang di KSI biar enak dibaca.

gomawo :^

 

27 pemikiran pada “Treat You Like A King Bag. 1 (Kumpulan Notes FF di FB)

  1. eh mreka berdua itu ada perasaan saling suka gak sih?
    dasar kyu emang suka seenaknya aja nyuruh orang ckckck…
    gak berantakan kok, aku suka bacanya, lanjutin ya mau tau kelanjutannya hehe :p

  2. Inih keren loh eon..
    Next part please 😥
    entar kalau udah next, promot ke Grub lagi yah eon 😀
    FIGHTING!! :*
    luv u eon :v

  3. Wahhh seru chingu!! Yaampun kyu kayanya ketergantungan bgt ya sama syoo gmna klo syoo gaada nnti apa kyu bisa? Next part lebih banyakin moment ky yg romantisnya dong biar greget hhe. Boleh tuh haeppa deketin syoo biar kyu nya cemburu. Ditunggu ya chinguya jgn lama2 hwaiting!!^^

  4. Kyu tega ih! Bisa nya main perintah syo seenaknya aja! -___-
    dasar beruang kutub! Hwkwkwk
    ntar kalo beneran di tinggalin syo baru tahu rasa lo, kyu! 😀

  5. Ada lanjutan nya ngga ?
    ini kyu nya koplak bgt sumpah
    masa cuma di kasih waktu 3detik
    itu mah keluar dari pintu kelas aja udah lebih dari 10detik
    dasar epil

  6. kyuhyun udah kecanduan banget sama soo, ga ngebayangin kalo ada namja lain yg suka sama soo bakal gimana reaksinya kyu..
    suka bangeeet dimana ff si kyu harus tergantung sama soo 😀

  7. Johaaaaa… Makin keren karyamu ka.. Kyuyoung nya berantem terus hohoho.. Tapi sebenernya sooyoung itu siapanya Kyuhyun? Pembantunya, sahabatnya atau bagaimana.. Soalnya sooyoung kalau disuruh nurut..wkwk next juseyo

Tinggalkan Balasan ke Vi Batalkan balasan